JAKARTA – Dalam upaya memperluas jangkauan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, BP Tapera membuka peluang kerjasama dengan bank-bank swasta. Hal ini mengingat, penyalur KPR subsidi merupakan bank BUMN dan BUMD.
Langkah awal menggandeng bank swasta ini, ditandai dengan tawaran kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo, menyatakan bahwa diskusi awal telah dilakukan dan akan ada pembahasan lebih lanjut. Dipilihnya BCA sebagai bank swasta pertama karena rekam jejaknya yang kuat dalam pembiayaan perumahan, dinilai strategis untuk mendukung program 3 juta rumah.
Meskipun begitu, Heru Pudyo juga menyampaikan, bahwa bank swasta lain berpotensi untuk dilibatkan sepanjang memenuhi persyaratan sebagai penyalur KPR Subsidi.
Lebih lanjut, ia meluruskan bahwa inisiatif ini tidak terkait dengan masalah likuiditas bank mitra saat ini atau kendala pada skema pembiayaan FLPP. Heru menegaskan tidak ada isu likuiditas dengan bank-bank mitra, dan tidak ada masalah skema porsi 75% FLPP dan 25% dana bank.
Heru menjelaskan, untuk realisasi KPR Subsidi sendiri, dari awal tahun hingga 24 April 2025, sudah mencapai 70.954 unit, dan untuk nilainya sendiri mencapai Rp 876 triliun. Angka itu 36% dari target eksisting 220.000 unit.
Ia menambahkan, salah satu bank besar yang menyalurkan KPR Subsidi adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Hingga akhir Maret 2025, penyaluran KPR Subsidi BTN mencapai Rp179,70 triliun, naik 7,6% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menanggapi hal ini, Executive Vice President (EVP) Consumer Loan BCA, Welly Yandoko mengatakan, pihaknya akan lebih dulu duduk bersama dengan BP Tapera. Langkah ini, kata dia, untuk melakukan identifikasi dan pemetaan dari fitur produk hingga proses operasional penyalurannya.
Welly mengaku, saat ini BCA belum siap secara infrastrukturnya untuk pembiayaan KPR subsidi, mengingat jangkauannya hingga seluruh Indonesia.
“Skema subsidi, operasional juga perlu perbaikan. Termasuk kerjasama dengan developer dan kontraktornya kami belum ada sama sekali,” ujar Welly.