JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan ledakan pertumbuhan transaksi digital yang luar biasa.
Pergeseran perilaku konsumen, kemajuan teknologi, dan pandemi global telah mempercepat adopsi pembayaran digital, e-commerce, dan layanan keuangan digital lainnya. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara kita bertransaksi, tetapi juga membentuk kembali lanskap ekonomi global.
Tercatat, pada November 2024, pertumbuhan transaksi perbankan digital tumbuh 40,1% secara tahunan atau year of year (YoY). Pengguna transaksi bank digital ini didominasi oleh generasi Z (Gen Z) dan milenial, seperti hasil riset perilaku konsumen bank digital oleh Ipsos.
Trend meningkatkan pengguna bank digital diproyeksikan berlanjut hingga 2025. BI (Bank Indonesia) memproyeksikan peningkatan itu mencapai 52,3% year on year (YoY), yang didorong oleh kenaikan volume transaksi BI-FAST sebesar 34,1%.
Riset Ipsos juga menyebutkan, bahwa lebih dari 50% responden berusia 25-44 tahun memilih SeaBank sebagai bank digital favorit mereka. Selanjutnya Bank Jago menempati posisi kedua dengan 32%, disusul oleh Bank Neo yang dipilih oleh 28% responden dari kelompok usia yang sama.
Sekedar informasi, Ipsos adalah sebuah perusahaan riset pasar independen yang dikelola oleh para ahli riset professional.
Tiga hal yang paling sering dilakukan oleh masyarakat ketika menggunakan produk bank digital, yaitu top-up e-wallet (76%), pembayaran QRIS (71%), dan kemudahan transfer antar-bank (70%).
Executive Director Ipsos Indonesia, Andi Sukma, dalam keterangan resminya mengungkapkan, pihaknya berharap, hasil riset ini dapat digunakan oleh para pelaku industri bank digital untuk terus meningkatkan kinerja, guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital.
Ia juga berharap, studi ini diharapkan bisa memberi pemahaman bagaimana persepsi masyarakat Indonesia terhadap bank digital, terutama dari sisi customer experience.
“Pada akhirnya, upaya ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan di sektor keuangan digital Indonesia,” kata Andi dalam keterangan resmi, Jumat, (14/3/2025).