JAKARTA – Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan produk MinyaKita yang beredar di pasar sudah sesuai dengan takaran yang ada di kemasan, sehingga tidak merugikan konsumen.
Mendag Budi mengungkapkan hal ini saat meninjau stabilitas harga dan ketersedian stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, akhir pekan kemarin. Mendag didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan dan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Moga Simatupang.
Ketersediaan bahan pokok di pasar tersebut, menurut Mendag Budi, masih aman, dan harganya pun relatif stabil. Bahkan beberapa komoditas ada yang harganya di bawah harga acuan tertinggi (HET), misalnya telur dan beras.
Mendag pun memaparkan sejumlah harga bapok di Pasar Ciracas tersebut.
Harga harga beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp16.000/kg, beras SPHP Rp62.500/5 kg dan Rp11.000/liter, gula pasir Rp19.000/kg, minyak goreng MINYAKITA Rp15.700/liter, minyak goreng curah Rp19.000/liter, daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp40.000/kg, telur ayam ras Rp28.000/kg, tepung terigu Rp11.000/kg, bawang merah Rp60.000/kg, bawang putih kating Rp55.000/kg, cabai merah keriting Rp50.000/kg, cabai merah besar Rp60.000/kg, dan cabai rawit merah Rp110.000/kg.
Untuk menjaga harga bapok stabil dan stoknya terjaga hingga Lebaran, Mendag menjelaskan, Kementerian Perdagangan, terus berkoordinasi dengan distributor, dinas daerah, dan pemasok. Selain itu, juga akan terus berkomitmen melakukan pemantauan bapok secara rutin dan memastikan masyarakat dapat memperoleh bapok dengan harga yang terjangkau.
Pada kesempatan tersebut,