OJK Perkuat Pengawasan dan Gandeng Bank Besar Lawan Penipuan Perbankan Modus Fake BTS

JAKARTA – Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap modus penipuan SMS perbankan yang semakin marak. Para pelaku kejahatan siber kini menggunakan berbagai cara untuk mengelabui dan menguras rekening para nasabah bank, salah satunya denga modus Fake BTS.

Modus ini memanfaatkan perangkat base transceiver station (BTS) palsu, untuk mengirimkan SMS penipuan yang mengatasnamakan bank. SMS tersebut seringkali berisi peringatan palsu tentang transaksi mencurigakan atau permintaan untuk mengklik tautan tertentu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil tindakan tegas dalam menghadapi maraknya penipuan perbankan dengan modus fake BTS yang meresahkan masyarakat. OJK memperkuat pengawasan dan menggandeng bank-bank besar untuk meningkatkan keamanan sistem perbankan.

Langkah-langkah proaktif yang bakal diambil OJK, diantaranya adalah pemanggilan bank-bank besar.

Meskipun demikian, hingga saat ini pihak OJK mengaku belum ada aduan langsung ke OJK terkait penipaun SMS dengan fake BTS ini.

Diungkapkan salah satu pejabat OJK pada sebuah acara Media Gathering beberapa waktu lalu, yakni Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, hingga saat ini belum ada aduan langsung ke OJK.

Namun, menurut Frederica, bank-bank yang dipanggil telah menerima laporan dari nasabah mengenai modus penipuan ini.

“Ada 4 bank yang kita panggil, banknya besar-besar semua, karena memang bank besar itu kan konsumennya banyak, konsumennya banyak, transaksinya juga besar,” ujar Friderica di Jakarta, Selasa (11/3/2025) lalu.

Wanita biasa disapa Kiki ini menjelaskan, informasi dari bank yang dipanggil, salah satu penyebab utama permasalahan ini adalah masih adanya penggunaan jaringan 2G di dua provider seluler. Sementara itu, provider lainnya telah menyediakan opsi bagi pengguna untuk menonaktifkan jaringan 2G guna menghindari risiko keamanan.

Sayangnya, jaringan 2G ini tidak bisa dihapus begitu saja, karena masih ada daerah yang hanya dapat mengakses jaringan tersebut. Selain itu, jaringan ini juga masih digunakan untuk kondisi darurat dan oleh masyarakat yang memiliki ponsel lawas.

Namun pemanggilan bank-bank besar tersebut tidak sia-sia, tiga dari empat bank yang dipanggil telah melakukan sosialisasi kepada nasabah terkait ancaman fake BTS. Edukasi dilakukan melalui berbagai media sosial, termasuk Instagram, dengan konten yang menjelaskan tentang SMS hacking dan cara menghindarinya.

Dalam hal ini OJK akan memperkuat pengawasan terhadap aktivitas perbankan, khususnya yang terkait dengan transaksi digital dan penggunaan SMS notifikasi.

Salah satu solusi pencegahan ke depan,  penggunaan SMS sebagai saluran komunikasi untuk notifikasi atau penyampaian informasi kepada nasabah ini akan dikurangi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyalahgunaan SMS oleh pelaku kejahatan digital.

OJK melalui perbankan, akan  terus mengedukasi masyarakat tentang modus penipuan fake BTS dan cara menghindarinya. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan SMS yang mencurigakan dan selalu memverifikasi informasi dengan menghubungi call center resmi bank.

Masyarakat, diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan perbankan. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari penipuan fake BTS:

  • Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, PIN, atau kode OTP kepada siapapun.
  • Selalu verifikasi informasi yang diterima melalui SMS dengan menghubungi call center resmi bank.
  • Jangan mengklik tautan atau menghubungi nomor telepon yang diberikan dalam SMS yang mencurigakan.
  • Aktifkan fitur notifikasi transaksi di rekening Anda melalui aplikasi resmi bank.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *